Pada suatu proyek konstruksi, selalu terdapat tahap-tahap perencanaan dalam pengerjaan proyek konstruksi tersebut agar proyek dapat berjalan dengan baik. Salah satu hal yang perlu dipahami dalam suatu proyek adalah siklus atau daur hidup proyek itu sendiri.
Daur hidup proyek adalah tahapan suatu proyek yang menggambarkan dari awal perumusan masalah (need), kepada perencanaan, hingga penyelesaian dan pada akhirnya penghancuran (disposal).1. Need
Proyek diinisiasi karena adanya suatu kebutuhan untuk memenuhi keperluan tertentu. Oleh karena itu, dibutuhkanlah suatu infrastruktur untuk memfasilitasi dan memenuhi suatu kebutuhan tersebut.
2. Project Formulation Process
Setelah mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, maka kemudian didefinisikanlah perumusan-perumusan masalah yang nantinya dapat terselesaikan oleh hadirnya suatu infrastruktur tersebut.
3. Planning Process
Pada tahap ini dilakukan investigasi terhadap masalah serta ruang lingkup masalah dan mengembangkan suatu solusi untuk masalah tersebut. Akan tetapi, perlu dilihat juga apakah solusi tersebut akan lebih bermanfaat dari biaya yang dikeluarkan atau tidak (benefit/cost).
4. Engineering and Design Process
Setelah ditetapkan bahwa proyek layak dibangun, maka selanjutnya adalah melakukan tahap perencanaan dan desain. Pada tahap ini, hal-hal perencanaan teknis proyek akan disusun secara terperinci dalam sebuah dokumen proyek yang meliputi: penggambaran, perhitungan, spesifikasi teknis, anggaran biaya, jadwal, sumber daya, serta metode pekerjaannya.
5. Construction Process
Setelah dokumen proyek disetujui, maka tahap selanjutnya adalah proses konstruksi. Pada proses konstruksi, semua hal-hal teknis yang ada di dokumen proyek akan dilaksanakan di lapangan. Proses pengadaan material, tahapan-tahapan konstruksi, pengendalian mutu material, pembagian sumber daya manusia, pengendalian jadwal, dan metode pekerjaan akan terlibat dalam tahap ini.
6. Use Management Process
Setelah proyek konstruksi telah selesai dilaksanakan, maka infrastruktur tersebut sudah dapat dipakai oleh user/pengguna untuk memenuhi kebutuhan awal selama masa layannya yang pada umumnya berkisar antara 30-50 tahun.
7. Disposal Process
Apabila infrastruktur tersebut sudah habis masa layannya, maka selanjutnya infrastruktur tersebut akan dibongkar kembali, diperbaharui atau diubah menjadi infrastruktur lain.
0 comments:
Post a Comment