Thursday, November 29, 2018

Metode Pemasangan Bekisting

Bekisting atau formwork adalah salah satu faktor penting yang harus direncanakan secara matang dalam suatu pekerjaan konstruksi beton.

Menurut Stephens (1985), bekisting atau formwork adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Bentuk tersebut dapat berupa kolom, balok, pelat, slab, D-wall, shear wall, dan retaining wall.

Bekisting dapat dibuat dari kayu, waterproof-plywood, baja atau material lain sesuai dengan kebutuhan, kemudahan pekerjaan dan efisiensi biaya. Bekisting sebagai cetakan beton, harus mempunyai kekuatan dan kekakuan yang cukup untuk memikul tekanan dan getaran yang timbul pada saat pengecoran sehingga masih dapat memenuhi toleransi yang disyaratkan.

Untuk mendukung kekuatan dan kekakuan bekisting maka diperlukan hollow, tierod, support, dan sistem perancah sedemikian sehingga setiap kemungkinan pergerakan lateral maupun vertikal tidak terjadi selama proses pengecoran.

Selain itu, bekisting juga harus kedap untuk mencegah hilang atau lolosnya adukan beton. Semua permukaan bekisting dan material yang tertanam harus bersih dari akumulasi mortar atau grout bekas pengecoran sebelumnya dan dari material asing lainnya sebelum beton dicor agar kualitas beton yang dihasilkan baik.

Setelah beton selesai dicor, maka bekisting harus segera dilepas sesudah beton dianggap cukup keras sehingga tidak rusak pada saat pembongkarannya.


Bekisting Kolom

Pada elemen kolom, umumnya bekisting yang digunakan adalah bekisting baja yang dapat dipergunakan berulang kali. Bekisting tipe ini mudah dalam pemasangan karena berupa rakitan sehingga dapat dipasang pada dimensi kolom yang bervariasi dengan rentang setiap 10 cm dan disambung dengan menggunakan baut.

Karena terbuat dari baja, maka elemen-elemen bekisting lebih mudah dipindahkan dengan menggunakan tower crane. Bekisting dipindahkan ke lokasi kolom yang akan di cor, lalu bekisting akan dipasang sesuai dengan dimensinya beserta dengan supportnya untuk meminimalisir terjadinya pergerakkan.

Bagian dalam bekisting tersebut dilumuri dengan Mould Oil, yang bersifat sebagai release agent untuk memudahkan dalam pelepasan bekisting setelah kolom selesai di cor.


Bekisting Baja untuk Kolom

Bekisting Pelat

Pada pelat, bekisting yang digunakan biasanya adalah bekisting konvensional. Pemasangan bekisting untuk pelat diawali dengan memasang perancah lalu disusul dengan pemasangan multiplex.

Perancah ini berfungsi sebagai penopang agar bekisting kuat dan kaku sehingga tidak terjadi pergerakkan selama proses pengecoran. Setelah multiplex dipasang, maka tim surveyor kemudian akan melakukan pengukuran menggunakan theodolith untuk memastikan pelat rata sesuai dengan elevasi yang direncanakan.

Jika elevasi belum sesuai, maka U-Head pada bagian atas perancah akan diatur ulang sedemikian rupa sampai elevasinya sesuai.


Bekisting Multiplex untuk Pelat dan Pemasangan Perancah atau Scafolding


Bekisting Balok

Material bekisting balok sama dengan bekisting pelat, yaitu dengan menggunakan multiplex namun disesuaikan dengan ukuran balok yang telah direncanakan. Bekisting pada balok sebenarnya menyatu dengan pelat, hanya saja dimensinya berbeda.


Bekisting Multiplex untuk Balok


Bekisting Shear Wall (Self Climber)

Bekisting pada shear wall juga menggunakan bekisting baja berupa Self Climber. Self Climber ini merupakan bekisting khusus untuk struktur vertikal. Walaupun harganya cukup mahal, namun sistem ini dapat menjadi solusi efektif untuk konstruksi berulang.

Pada Self Climber tidak hanya terdapat bekisting itu sendiri, namun juga menyediakan ruang kerja untuk pada pekerja dalam pengoperasiannya.

Keunggulan dari Self Climber ini adalah dapat melakukan pengecoran shear wall pada elevasi yang ditinjau kemudian beripindah pada elevasi berikutnya secara continuous. Berikut adalah komponen-komponen Self Climber.


Bekisting Shear Wall atau Dinding Geser berupa Self Climber

Berikut adalah penjelasan komponen-komponen lantai kerja dari Self Climber:

  • Top Platform
Top Platform berfungsi sebagai lantai kerja untuk pembesian shear wall. Beban maksimum yang diizinkan adalah 3 kN/m2
  • Working Platform
Berfungsi sebagai lantai kerja untuk mengatur bekisting (wallform). Terdapat trolley untuk mendorong atau menarik wallform dari shear wall. Ditempatkan sejajar dengan shear wall yang akan di cor. Beban maksimum yang diizinkan adalah 1.5 kN/m2
  • Jack Platform
Berfungsi untuk menaikkan elevasi sistem Self Climber menggunakan sistem hidrolik. Beban maksimum yang diizinkan adalah 1.5 kN/m2
  • Recovery Platform
Berfungsi sebagai tempat melepas angkur yang ditanam pada dinding. Angkur diperkokoh dengan menggunakan wall bracket. Angkur dan wall bracket ini berfungsi sebagai tumpuan dari sistem Self Climber. Beban maksimum yang diizinkan adalah 1.5 kN/m2

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan Self Climber.

  1. Pastikan Self Climber berada di kedua sisi shear wall yang akan di cor. Posisikan Working Platform pada Self Climber agar sejajar dengan shear wall yang siap untuk di cor, kemudian lakukan pengecoran.
  2. Setelah beton mengeras, lakukan pekerjaan pembesian untuk shear wall di elevasi berikutnya. Sementara itu, lepas wall form dengan menggunakan trolley kemudian pasang wall bracket pada shear wall yang telah mengeras.
  3. Naikkan elevasi dari Climbing Mast, lalu lepas angkur dan wall bracket pada Recovery Platform.
  4. Naikkan elevasi sistem sampai ketinggian berikutnya. Kemudian pasang wallform dengan menggunakan trolley. 
  5. Lakukan pengecoran kembali.



Cara Kerja Self Climber

Walaupun harganya relatif mahal, namun metoda ini dapat lebih cepat dan efektif karena dapat menghemat waktu dalam pemasangan dan pelepasan bekisting serta keefektifan dalam penyediaan lantai kerja.


Bekisting Shear Wall Self Climber



0 comments:

Post a Comment

 

2013 © sinaza

Designed by | Irsah inDesigns Copyright © 2013
Supported By | Blogr Templates and Themes

Domain + Hosting | Unlimited Web Host