Friday, December 28, 2018

Cara Mengurangi Konflik pada Persimpangan

Persimpangan jalan adalah suatu daerah umum dimana dua atau lebih ruas jalan saling bertemu/berpotongan dan terdapat lalu lintas yang bergerak didalamnya.

Persimpangan merupakan hal yang esensial untuk ditelaah, sebab sebagian besar dari efisiensi, kapasitas lalu lintas, kecepatan, biaya operasi, waktu perjalanan, keamanan dan kenyamanan akan tergantung pada perencanaan persimpangan tersebut.

Pada persimpangan, seringkali arus lalu lintas mengalami konflik.

Konflik itu sendiri merupakan situasi dimana dua atau lebih pengguna jalan mendekati satu sama lain dalam ruang dan waktu yang sama sedemikian rupa sehingga tabrakan dapat terjadi apabila pergerakan mereka tetap tidak berubah. - Hyden & Amundsen

Oleh karena itu, untuk mengendalikan konflik ini ditetapkan aturan lalu lintas untuk menetapkan siapa yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk menggunakan pesimpangan.

Di persimpangan, konflik yang terjadi dikelompokkan atas:

  1. Berpotongan atau disebut juga crossing, dimana dua arus berpotongan langsung.
  2. Bergabung atau disebut juga merging, dimana dua arus bergabung.
  3. Berpisah atau disebut juga sebagai diverging, dimana dua arus berpisah
  4. Bersilangan atau disebut juga weaving, dimana dua arus saling bersilangan, terjadi pada bundaran lalu lintas.

Beberapa solusi untuk mengurangi konflik lalu lintas pada persimpangan (Tamin, 2008), yaitu:


Time Sharing

Time sharing atau pembagian waktu adalah pembagian giliran kepada pengguna jalan dari masing-masing ruas jalan untuk memasuki persimpangan secara bergantian. Cara ini biasa dikenal dengan penerapan pemasangan lampu lalu lintas.


Time Sharing dengan Lampu Lalu Lintas

Menurut MKJI (1997), pemasangan lampu lalu lintas adalah untuk:

  1. Menghindari kemacetan pada simpang, sehingga terjamin bahwa suatu kapasitas tertentu dapat dipertahankan, bahkan selama kondisi lalu lintas jam puncak
  2. Memberi kesempatan kepada kendaraan dan/atau pejalan kaki dari jalan simpang untuk memotong jalan utama
  3. Mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan antara kendaraan-kendaraan dari arah yang bertentangan


Space Sharing

Prinsip Space Sharing adalah dengan mengubah crossing conflict menjadi jalinan atau weaving (kombinasi diverging dan merging), dilakukan dengan kanalisasi maupun pemasangan bundaran.

Menurut MKJI (1997), penempatan bundaran paling efektif jika digunakan untuk persimpangan antara jalan dengan ukuran dan tingkat arus yang sama. Karena itu, bundaran sangat sesuai untuk persimpangan antara jalan 2 lajur atau 4 lajur.


Space Sharing sebelum Kanalisasi
Gambar di atas merupakan suatu persimpangan jalan dengan bukaan pada mediannya dan arah arus kendaraan digambarkan dengan anak panah.

Pada persimpangan tersebut terdapat 5 konflik yang terjadi, ditandai dengan titik hitam seperti yang diperlihatkan pada gambar.  Jenis konflik tersebut antara lain adalah merging, diverging dan crossing.

Untuk mengurangi konflik ini, maka dilakukan cara dengan menutup bukaan pada median di persimpangan sehingga menjadi seperti gambar berikut.
Space Sharing dengan Kanalisasi
Setelah menutup median, maka konflik berkurang dari 5 menjadi 2 seperti yang dapat dilihat pada gambar.

Lalu lintas yang ingin belok ke kanan dari arah bawah, diarahkan ke arah kiri untuk nantinya melakukan U-turn.


Grade Separation

Grade Separation adalah mengubah persimpangan sebidang menjadi persimpangan tak sebidang. Cara ini dilakukan dengan menempatkan arus lalu lintas pada elevasi yang berbeda pada titik konflik.

Contohnya adalah seperti pembuatan flyover, underpass, overpass, dan interchange.


Grade Separation dengan Flyover

Grade Separation dilakukan apabila arus lalu lintas yang terjadi sangat padat sehingga tidak memungkinkan untuk persimpangan sebidang.

Analisis terhadap cost yang diperlukan dengan benefit yang didapat juga perlu diperhitungkan. Benefit disini dapat berupa pengurangan kerugian dari waktu yang terbuang karena kemacetan apabila diterapkan persimpangan sebidang.

Bentuk-bentuk pengendalian persimpangan tergantung pada besarnya arus lalu lintas, semakin besar arus semakin besar konflik yang terjadi semakin kompleks pengendaliannya seperti di jalan bebas hambatan yang memerlukan penanganan khusus.

0 comments:

Post a Comment

 

2013 © sinaza

Designed by | Irsah inDesigns Copyright © 2013
Supported By | Blogr Templates and Themes

Domain + Hosting | Unlimited Web Host