Wednesday, December 5, 2018

Manajemen Mutu

Kualitas adalah penilaian total dari sebuah material atau jasa terhadap kesanggupannya untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Manajemen mutu adalah perencanaan, penjaminan, serta pengendalian kualitas seluruh produk atau jasa. 

Manajemen mutu terdiri dari:

  • Quality Planning: Mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan kebutuhan proyek serta cara untuk memenuhi standar tersebut. Mencakup pemilihan spesifikasi standar dan design criteria.
  • Quality Assurance: Mengevaluasi performa proyek secara keseluruhan dan sistematik untuk memastikan bahwa proyek telah memenuhi standar. Dilakukan pemilihan prosedur pekerjaan, manual, dan prosedur pengujian material.
  • Quality Control: Pemantauan secara spesifik terhadap elemen-elemen yang ada di konstruksi dan cara untuk mengantisipasi apabila terdapat kualitas yang kurang baik. Staff Quality Control akan pengawasan, pengambilan sampel material, dan pengujian material.

Pengendalian mutu merupakan hal yang penting disamping biaya dan waktu, karena kegagalan dalam pemenuhan standar kualitas dapat menyebabkan:
  • Pembatalan kontrak
  • Pembayaran / kompensasi atas kerusakan 
  • Tuduhan pidana, dalam hal terjadinya kegagalan/runtuhnya bangunan

Di lapangan, biasanya yang bertanggungjawab dalam hal penjaminan mutu adalah:
  • Konsultan pengawas dari owner
  • Staff quality control dari kontraktor
  • Field Inspectors
  • Supervisor/Inspectors dari pemerintah apabila merupakan proyek pemerintah


Beberapa Contoh Pekerjaan Quality Control:


Pengecekan Gambar Proyek

Pekerjaan proyek harus sesuai dengan spesifikasi gambar proyek. Setiap proses pembuatan gambar harus melalui proses kontrol dan pemeriksaan hasil. Pembuatan shop drawing dilakukan oleh kontraktor pelaksana, kemudian dilakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh konsultan pengawas. Pada pengawasan terhadap shop drawing, terdapat tiga parameter yang menyatukan status gambar, yakni :
  • Approved : artinya shop drawing disetujui untuk dijadikan pedoman pelaksanaan di lapangan.
  • Approved as note : artinya shop drawing disetujui dengan catatan-catatan yang ada unuk dijadikan pedoman pelaksaan di lapangan.
  • Not approved : artinya shop drawing tidak disetujui, maka kontraktor harus melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan kesalahan dan catatan yang ada.

Pengecekan Pekerjaan Formwork / Bekisting

Pengawasan pekerjaan form work adalah pengawasan terhadap pelaksanaan pembuatan bekisting. 

Yang merupakan pelaksanaan pekerjaan form work adalah pengawasan terhadap elevasi lantai, pinjaman as, dimensi bekisting, kekokohan scaffolding dan support, pemeriksaan bahan bekisting yang memenuhi syarat, dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan lapangan.

Pentingnya pengawasan terhadap pekerjaan form work karena pekerjaan ini yang akan memberikan bentuk pekerjaan pembesian dan pekerjaan beton. Sehingga pekerjaan from work harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi shop drawing


Rebar Controlling

Setelah pengawasan pekerjaan form work, diisyaratkan pula untuk pemeriksaan mutu besi beton yang digunakan, Besi beton yang dipakai dalam bangunan harus memenuhi persyaratan terhadap metode pengujian dan pemeriksaan untuk bermacam-macam mutu baja beton (yang luas penampang batang dalam mm² telah eksak ditentukan) sehingga batang mengalami putus.


Pengecekan Mutu Beton

Selama masa pelaksanaan mutu beton dan mutu pelaksanaan perlu diawasi dan diperiksa secara kontinu dengan jalan membuat dan menerima benda uji yang diambil dari campuran beton. Dimana bentuk dan ukuran dari benda uji yang akan dipergunakan dapat mempengaruhi kekuatan tekan dari beton.

Penggunaan beton pada proyek ini adalah beton siap pakai (ready mix) karena melihat factor efisiensi pembuatan beton tersebut. Sebelum dipergunakan, terlebih dahulu diadakan pengetesan dengan pengujian kekentalan adukan beton ke dalam kubus atau silinder untuk diperiksa kekuatan beton terhadap gaya tekan. Sebagai perbandingan kekuatan tekan pada berbagai benda uji.


Pengecekan Pekerjaan Pemasangan, Plesteran, dan Acian Dinding

Selama masa pelaksanaan pekerjaan finishing arsitektur juga sangat perlu pengawasan yang tinggi, seperti pada pekerjaan pemasangan dinding mulai dari mutu adukan, air yang digunakkan, kelurusan dan kerapihan pasangan, sebab apabila terjadi kesalahan akan membuang waktu dan biaya. 

Selanjutnya pekerjaan plesteran dan acian, apabila pekerjaan pasangan lurus dan rapi maka ketebalan plesteran menjadi efisien karena ketebalan plesteran rata-rata sama.


Penegasan terhadap Adanya Penyimpangan Pekerjaan 

Pada setiap pekerjaan konstruksi tidak dipungkiri akan terjadi penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh pekerja. Penyimpangan yang dimaksud bisa berupa penyimpangan terhadap bidang keteknikan, pencurian material, ketidaktepatan waktu penyelesaian pekerjaan, tidak menaati aturan K3, dan lain-lain. 

Oleh karena itu pihat quality control berwenang untuk membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada pelaksana, sub kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan atau pemngadaan material yang mempengaruhi mutu hasil pekerjaan dilapangan.

0 comments:

Post a Comment

 

2013 © sinaza

Designed by | Irsah inDesigns Copyright © 2013
Supported By | Blogr Templates and Themes

Domain + Hosting | Unlimited Web Host